Seorang psikopat diketahui tidak memiliki kesadaran terkait baik dan buruk ini. Dia bisa secara biasa melakukan hal buruk pada orang lain tanpa adanya rasa bersalah sama sekali.
Sedangkan pada sosiopat, kesadaran ini masih ada di dalam diri mereka walau sangat lemah. Ketika melakukan hal buruk, dia tahu bahwa hal yang dilakukannya itu salah namun hal tersebut tak menghentikan perbuatannya.
Baik psikopat maupun sosiopat sama-sama tidak memiliki empati. Namun, Aaron Kipnis, PhD mengungkap bahwa psikopat memiliki rasa empati yang lebih rendah dibanding orang lain. Seseorang dengan kondisi ini cenderung melihat orang lain hanya sebagai obyek untuk mendapat keuntungan bagi dirinya sendiri.
🔪 Psychopath Has a Poor Ability to Recognize Smells
Sekitar bulan September 2013, seorang profesor bernama Jason Castro dan Chakra Chennubholta menemukan fakta mengejutkan tentang orang psikopat. Dari penelitian yang mereka lakukan. Seorang psikopat ternyata tak mampu mengenali bau dengan baik. Berbeda dengan orang normal yang mampu mengenali beberapa bau yang berbeda.
Sebuah hipotesis akhirnya dikeluarkan terkait hal ini. Ilmuwan mengatakan jika fungsi dari orbital cortices pada psikopat tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya mereka tidak dapat mengenali bau dengan baik. Selain itu, kemampuan memiliki rencana jangka panjang atau long-term plan juga tak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan orang dengan gangguan psikopat selalu bertindak spontan.
Sumber: (https://www.boombastis.com/fakta-seram-psikopat/44846)
🔪 Not All Psychopaths Are Bad
Dilansir dari m.merdeka.com, Ternyata, meski seseorang memiliki DNA dan struktur otak yang psikopat, seseorang bisa memilih untuk menjadi psikopat atau tidak. Salah satu buktinya adalah peneliti saraf, James Fallon. Fallon merasa jengah dengan sejarah keluarganya yang terkait dengan banyak pembunuhan. Selanjutnya dia melakukan scan otak dan tes DNA.
Fallon harus terkejut karena selain dia memiliki struktur otak seorang psikopat, dia juga memiliki serangkaian DNA yang disebut dengan gen kesatria. Gen ini membuat orang yang memilikinya lebih mudah berperilaku agresif. Meski begitu, diketahui bahwa James Fallon tak memiliki kecenderungan sikap seperti psikopat yang suka menyakiti orang lain. Dia bahkan diketahui suka menyumbang untuk kegiatan sosial dan membantu teman-temannya.Meski begitu, Fallon mengaku dia memang tak mudah bersimpati pada orang lain dan sangat kompetitif. Dia bahkan tak akan mengalah dalam permainan dengan cucunya. Namun Fallon bersyukur karena dibesarkan oleh orang tua yang penyayang sehingga dia tak tumbuh menjadi psikopat yang berperilaku buruk apalagi suka melakukan kejahatan.
Dilansir dari id.m.wikipedia.org, Psikopati tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Pengidapnya sering kali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert. D Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat Kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, memesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Dilansir dari okezone.com, Alexithymia diklasifikasikan dan terbatas pada psikosomatik gangguan dengan melibatkan gejala fisik dari tubuh seseorang, yang juga bisa memperburuk kondisinya fisiknya. Mereka sulit mengekspresikan emosi dan membagikan pengalamannya.
Penderita alexithymia dipicu karena pasca traumatik yang pernah dialaminya. Fungsi kognitifnya dapat terganggu dan selalu merasa aneh dalam merasakan pengalaman yang hampir sama.
Keeberadaan dan studi alexithymic dimulai pada 1970-an. Beberapa penelitian menunjukkan, alexythymia lebih dominan pada pria dibandingkan wanita. Gangguan ini terjadi saat seseorang pernah mengalami kecelakaan.
Orang dengan alexithymia akan merasakan banyak efek, termasuk sering stres, suka marah-marah, hidupnya terasa seperti membingungkan, tidak nyaman, dan beberapa gejala lainnya. Hidupnya merasa terpuruk, padahal sebelumnya tampak normal-normal saja.
Alexithymia cendrung masih dapat diobati dengan rutin berkonsultasi pada dokter. Sedangkan kondisi psikopat sangat sulit disembuhkan, kecuali memang ada pada dirinya sendiri.
Kita sebagai umat islam harus tahu bahwa apapun yang ada di dunia ini adalah kehedak dari Allah SWT. Yang menentukan takdir seseorang, akan terlahir seperti apa dan bagaimana, akan mempunyai sifat seperti apa dan bagaimana hanya Allah yang dapat menentukannya. Bersyukur dilahirkan pada keluarga muslim dan taat, dan tahu mana yang perlu kita lakukan dan yang harus segara ditinggalkan dan dijauhi.
Selagi memiliki iman dan percaya terhadap sang pencipta, tidak perlu risau bahkan jika kalian memiliki kecendrungan kecendrungan aneh yang tak biasa ditemukan pada orang lain. We have Allah and Allah always with us no matter what,
Meminta perlindungan-Nya adalah hal yang wajib karena pada dasarnya kita adalah hamba yang lemah dan tak berdaya jika berhadapan dengan Kuasa Allah.
Tetap ikhtiar dan bertawakal ya!✨
That's all, If you want to know more details, visit the link listed above. Be careful and stay alert. Who knows? maybe some of them are the people closest to you?
See you, in the next blog~
Cubs😍
BalasHapusMANTEP CUBBSS
BalasHapusKo moon young 🥺
BalasHapusKece bells
BalasHapusNanti diunit bahas beginian ya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus