Langsung ke konten utama

EPILEPSI? Bahaya gak sih??? -Yuk! Cari Tahu Lebih Dalam Mengenai Epilepsi!-


'Ini adalah sebuah Review untuk Memenuhi Penugasan Mata Pelajaran Biologi pada Semester Genap'

Name : Nabila Rahil Ainanisa
Class : XI IPA 1
School : SMAS Unggulan Ar-Rahman 

Assalamualaikum🤚

Hayo! Jawab dulu salamnya! Hehe.

Hello everyone👋 Hai semua👋 pie kabare?~ asek.

Di situasi yang seperti sekarang ini, kita pasti memikirkan betapa mengerikannya wabah covid-19 yang telah merajalela di seluruh bagian dunia. Seakan kita terus berlomba-lomba untuk terus memaksimalkan daya tahan tubuh kita, kebersihan kita, dan melindungi seluruh keluarga kita.

Semua orang sepertinya terus terpaku pada satu titik, seakan tidak akan ada yang bisa menyerangnya selain corona.

Nah, kita sebagai warga Indonesia yang pintar harus selalu 'aware' ya! Dengan segala penyakit yang bisa menghinggapi kita. Bukan hanya fokus pada wabah covid-19 saja. Kita juga harus memperhatikan seluruh elemen di dalam tubuh kita agar tetap terjaga keseimbangannya.

Langsung aja, kali ini aku akan membahas tentang sebuah penyakit yang bernama 'EPILEPSI'. Mau tahu lebih banyak tentang penyakit ini? Dan sangkut pautnya terhadap sistem koordinasi tubuh kita? Yuk, langsung sama-sama kita bahas!

Take a breath and enjoy reading~

PENGERTIAN EPILEPSI


Sebelum kita mengetahui lebih dalam mengenai Epilepsi, kita harus mengetahui pengertian dari Epilepsinya sendiri, langsung kita baca ya!

Penyakit epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak yang tidak normal. Hal itu menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak biasa, hingga hilang kesadaran.
Gangguan pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat terjadi karena beberapa hal. Baik karena kelainan pada jaringan otak, ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, ataupun kombinasi dari beberapa faktor penyebab tersebut.

PENYEBAB EPILEPSI
Kejang pada penderita epilepsi dapat dipicu karena beberapa kondisi, contohnya stres, kelelahan, atau konsumsi obat. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dapat digolongkan menjadi:
  • Epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui.
  • Epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada otak.
Epilepsi bisa terjadi pada semua usia, baik wanita atau pria. Namun, umumnya epilepsi bermula pada usia anak-anak, atau malah mulai pada saat usia lebih dari 60 tahun. Epilepsi merupakan penyakit saraf yang paling banyak terjadi. Berdasarkan data WHO tahun 2018, sekitar 50 juta penduduk di dunia mengalami gangguan ini.

GEJALA PENDERITA EPILEPSI



Kejang merupakan gejala utama penyakit epilepsi yang terjadi saat timbul impuls listrik pada otak melebihi batas normal. Kondisi tersebut menyebar ke area sekelilingnya, dan menimbulkan sinyal listrik yang tidak terkendali. Sinyal tersebut terkirim juga pada otot, sehingga menimbulkan kedutan hingga kejang.
Tingkat keparahan kejang pada tiap penderita epilepsi berbeda-beda. Ada yang hanya berlangsung beberapa detik dan hanya seperti memandang dengan tatapan kosong, atau terjadi gerakan lengan dan tungkai berulang kali.

DIAGNOSIS EPILEPSI



Diagnosis epilepsi dapat ditetapkan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik, terutama kondisi saraf pasien, serta serangkaian tes untuk memastikan kondisi yang abnormal pada otak. Setelah epilepsi terdiagnosis, penting untuk memulai pengobatan secepatnya, dengan pengaturan pola makan dan pemberian obat.

PENCEGAHAN EPILEPSI

Mencegah lebih baik daripada mengobati kan? Maka dari itu disini aku akan menjelaskan cara mencegah penyakit epilepsi ini sebelum membahas tentang cara pengobatannya.

Dibawah ini ada cara pencegahan penyakit epilepsi diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Mengkonsumsi air kelapa muda
  • Harus mengkonsumsi akar baru cina
  • Menghindari Stress
  • Gaya Hidup Sehat
  • Hindari Cedera Kepala
PENGOBATAN EPILEPSI



Penyakit epilepsi tidak dapat disembuhkan. Kendati demikian, pemberian obat secara tepat dapat menstabilkan aktivitas listrik dalam otak, serta dapat mengendalikan kejang pada penderita epilepsi. Dalam meresepkan obat, dokter perlu mempertimbangkan usia, jenis kejang, kondisi pasien, serta obat-obatan lain yang dikonsumsi pasien.

Obat yang diresepkan dokter adalah obat antikejang (antikonvulsan), atau dikenal juga dengan obat Obat jenis ini dapat mengubah cara kerja dan pengiriman sinyal atau pesan dari sel otak. Contoh obat antiepilepsi adalah asam valproat, carbamazepine, lamotrigine, levetiracetam, dan topiramate.

Pemberian obat antiepilepsi diawali dengan dosis yang rendah, lalu dosis akan diitingkatkan secara perlahan. Untuk memantau respons tubuh terhadap pemberian obat, pasien perlu memeriksakan darahnya sebelum dan selama mengonsumsi obat. Di sisi lain, obat antiepilepsi juga dapat berinteraksi dengan pil KB. Oleh karena itu, dokter perlu menyesuaikan alat kontrasepsi yang dibutuhkan.

KOMPLIKASI EPILEPSI



Epilepsi yang terjadi pada penderita di tempat-tempat yang tidak terduga, dapat membuat penderita berisiko menderita cedera atau patah tulang akibat terjatuh saat kejang. Selain bahaya cedera, penderita epilepsi dapat mengalami komplikasi seperti epileptikus dan kematian mendadak.

PERTOLONGAN PERTAMA 


Bagaimana jika kita sedang berjalan-jalan, atau sedang berlibur bersama keluarga tiba-tiba orang di dekat kita mengalami epilepsi? Wah! Bahaya sekali ya! Mengingat epilepsi bisa terjadi dimanapun, video berikut akan menjelaskan bagaimana dan apa yang harus kita lakukan sebagai pertolongan pertama bagi penderita epilepsi.


Atau kalian bisa menonton video singkat mengenai epilepsi di bawah ini.

Setelah membaca, apa yang ada di pikiran teman-teman? Seram bukan?? Bahkan penyakit ini bisa menjangkiti siapapun, dimanapun, dan kapanpun lho!
Nah tapi tenang aja, disini aku bakal share sebuah video tentang seseorang yang berhasil sembuh dari penyakit ini. Yuk langsung aja kita simak videonya!


Sebenarnya, banyak sekali kasus-kasus yang sangat menginspirasi. Ini hanyalah salah satunya. Jadi, buat teman-teman yang terkena penyakit ini tetap semangat ya! 

Semua kejadian yang terjadi pada hidupmu adalah takdir dari yang maha kuasa, dan di setiap kejadian pasti ada hikmahnya. So, be patient and keep healthy!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh~

Daftar Pustaka

Sumber internet:

"Epilepsi". alodokter.com. 21 November 2018. 14 April 2020. <https://www.alodokter.com/epilepsi>

"Pengobatan Epilepsi". alodokter.com. 21 November 2018. 14 April 2020. <https://www.alodokter.com/epilepsi/pengobatan>

"Inilah Gejala Penyakit Epilepsi dan Cara Pencegahannya". kompasiana.com. 26 November 2018. 14 April 2020. <https://www.kompasiana.com/aisusisursilah14176/5bfb9d71c112fe40eb1fec86/inilah-gejala-penyakit-epilepsi-dan-cara-pencegahannya>

Sumber video:

https://youtu.be/I7b0WW7Jht4

https://youtu.be/uwB8AZ2vK1g

https://youtu.be/UIywMk0bC4Q

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA BUAH PISANG

  LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA BUAH PISANG     Laporan Praktikum Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Pelajaran Biologi       Disusun Oleh: Nabila Rahil Ainanisa (0033854522)       LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN SMAS UNGGULAN AR-RAHMAN SUKABUMI 2021 LEMBAR PENGESAHAN     Laporan Praktikum sebagai Syarat untuk Mengikuti Ujian Sekolah       Menyetujui, Kepala Sekolah SMAS Unggulan Ar-Rahman     Suwandi, S.E     Guru Mata Pelajaran Biologi     Desy Lestari, S.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Isolasi DNA Buah Pisang” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara mengisolasi DNA pada buah pisang

TTSK (TEKA TEKI SISTEM KOORDINASI)👻

Assalamualaikum🤚 terimakasih sudah mampir di blog ini~~ Selama masa quarantine ini ada saatnya kalian pasti jenuh dan bosan. Mau keluar, gak boleh. Tapi di rumah aja juga boseeeen banget. Kira-kira, apa ya yang bisa kita lakuin selama 'di rumah aja'?? NAH! Kebetulan banget nih! Di masa jenuh-jenuhnya kayak gini, guru biologiku aka Ummi Echi, < http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html?m=1 > memberikan sebuah tugas yang cukup menantang lagi! Yaitu membuat TTS! Iya, Teka-Teki Silang. Kakak-kakak yang lahir tahun 90-an, masih inget gak sama permainan ini??? Atau rindu gak sih sama permainan yang mengasah pengetahuan dan kesabaran kita ini?? Hehe. Nah tapi, kali ini aku bukan membuat TTS dengan tema yang mudah kayak 'binatang' atau 'negara'. Wkwk. Aku membuat TTS dengan tema yang cukup menantang. Dan diberikan untuk manusia yang menyukai tantangan hehe. Karena tantangan ini diberikan oleh guru Biologi, tentu TTSnya juga berhubun

Belajar dari Sebuah "Jurnal Refleksi Awal Tahun Ajaran"

Assalamualaikum readers ! Apa kabar? Masih sanggup bertahan? Aseeek. Gimana nih? Udah pada naik kelas kan??? Kali ini, seperti biasa aku membuat blog berdasarkan tugas dari guruku yaitu Ummi Echi < http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html?m=1 >, selaku Guru Biologiku di SMA. Semoga tulisanku kali ini akan membuka mata para readers dan semoga juga bisa menjadi bahan pelajaran dan pertimbangan nantinya✨ let's check it out! Take a breathe and enjoy reading! Eitss, tunggu-tunggu. Sebelum mulai membaca, ada baiknya kita membaca apa??? Nah, oke. Sekarang baru boleh. Hehe. 1. Hal-hal apa yang bisa menjadikan diriku bersyukur di pagi hari ini Aku baru aja dapet sebuah kutipan seperti ini, Nah, mungkin kutipan dari 'AA Gym' ini yang sebenarnya membuat aku terus nge- reminder diriku buat terus ingat dan jangan pernah sampai lupa bersyukur. Readers  cara kita untuk bersyukur itu bisa dilihat dari banyaak sisi lho! Bahkan se