Langsung ke konten utama

Senior High School Journey💫

Assalamualaikum🖐🏻

How are you guys? I hope you are fine with this situation! Semangat ya guys🔥🔥 Aku yakin, pandemi covid-19 ini akan segera berakhir. Karena di setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan? Dan di setiap awal, tentu ada akhirnya juga.

Nah, seperti yang akan aku ceritakan di blog ku kali ini. Aku akan sedikit bernostalgia ke masa lalu. Masa dimana pertama kalinya aku menginjakkan kakiku, pertemuan pertamaku dengan tempat yang sudah mengajarkan banyak hal baik ilmu maupun pendidikan, SMAS UNGGULAN AR-RAHMAN

(Bagi yang tertarik masuk atau kepoin sekolahku, yuk klik linknya! http://sma.ar-rahman.sch.id/ )

Setiap perbuatan, pasti ada alasan dong? Nah seperti halnya aku membuat blog ku kali ini nih! Aku membuat blog ini tidak lain, tidak bukan adalah untuk memenuhi dan menyelesaikan tantangan dari Ummi Echi ( http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html?m=1 ) selaku guru Biologi ku di SMAS UNGGULAN AR-RAHMAN.

Oke, langsung kita mulai perjalanan ini dari diriku yang masih duduk di kelas 9. Check it out~~

Saat itu, aku bimbang. Aku harus memilih antara boarding atau negeri. Jelas, hampir semua teman-temanku pergi ke sekolah negeri. Bersekolah di sekolah yang sama, dengan teman yang sama, akrab satu sama lain, dan jelas pasti lebih mudah untuk membuat lingkup pertemanan meluas lebih dari sebelumnya.

Aku? Dengan diriku yang bisa dibilang sulit melakukan sosialisasi di tempat yang baru, pemalu (pada awalnya), gak pedean, minderan, baperan, oke apalagi? Mau tambahin? Silahkan di kolom komentar. Hehehe.

Aku bingung. Di satu sisi, aku ingin pergi ke sekolah negeri, bersama teman-temanku yang lain, bersosialisasi dengan teman baru yang pasti jauh lebih mudah karena aku sudah mempunyai lingkup pertemananku sendiri. 'Zona nyaman' istilahnya. Tapi di satu sisi yang lain, aku ingin berubah. Diriku yang sekarang sangat amat jauh dari kata 'baik'. 'Aku ingin berubah', 'aku gak akan terus kayak gini kan?', 'gak mungkin selamanya aku terus berada di zona nyaman'. Pikiran-pikiran itu terus menggentayangi otak ku, memaksanya untuk membuat keputusan. Saat itu juga.

Pada akhirnya aku memutuskan,
"Bun, Yah, aku mau boarding aja deh. Mau nyobain, gimana rasanya jadi anak boarding" ucapku di suatu malam pada kedua orang tuaku.

Dan sejak saat itu, aku mulai mencoba daftar ke salah satu boarding school yang masih satu wilayah dengan kabupatenku. Kabupaten Sukabumi.
Aku tidak diizinkan boarding di luar daerah Sukabumi. 'Jenguknya susah', 'takut, kamu kan cewek' kata Bunda.

Aku mendaftar jalur beasiswa ke boarding school itu. Kebetulan, nilaiku memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam jalur beasiswa itu. Aku melakukan test akademis dan psikotes, wawancara, dan test baca Al-Qur'an. Setelahnya, aku menunggu pengumuman.

Ternyata takdir berkata lain. Aku tidak lolos lewat jalur beasiswa. Aku hanya lolos pada jalur normalnya. Dan beberapa persoalan, membuatku tidak jadi bersekolah disana.

Boarding school ke dua. Aku tetap mendaftar menggunakan jalur beasiswa. Test pertama, aku lolos. Di test kedua, aku tidak lolos beasiswa 50% nya. Aku hanya lolos pada beasiswa 35%. Dengan beberapa kejadian dan persoalan, aku pun tidak jadi bersekolah disini.

Di hari yang sama dengan pengumuman kelulusanku di boarding school ke dua, aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke pilihan terakhirku. Yaitu, Ar-Rahman Boarding School.

Jujur, Ar-Rahman adalah pilihan terakhirku. Kenapa? Karena awalnya aku mengincar jalur beasiswa. Dan Ar-Rahman tidak membuka jalur beasiswa untuk umum. Jadi hanya jalur normal seperti biasa.

Singkat cerita, aku masuk dan bersekolah di Ar-Rahman.
Bertemu teman-teman baru
Memulai kisah baru
Walau awalnya sedikit malu-malu
Hehe.


 Di tempat ini, aku mendapat banyak ilmu dan pendidikan. Yang mungkin, kalau aku nggak sekolah disini, aku gak akan mendapatkannya. Aku juga dapat banyak sekali kesempatan untuk 'improve myself' yang mungkin, kalau aku nggak sekolah disini, aku juga gak akan dapat kesempatannya.


Banyak suka dan duka yang aku dan teman-temanku lewati di tempat ini. Dengan waktu yang belum genap 2 tahun kami lewati, kami sudah merasa seperti keluarga. Sebuah keluarga besar. Keluarga kedua. Tidak ada penyesalan, justru merasa beruntung dapat menjadi bagian dari keluarga besar di Ar-Rahman.

Namun belum genap 2 tahun kita bersama, suatu pandemi memaksa kita untuk berpisah sementara waktu ini.

Rindu? Sedih? Kesal? Bosan? Jelas.
Sabar? Pasti.

1 bulan lebih berada di rumah, melakukan semua kegiatan di rumah, sepertinya kita semua mulai terbiasa. Namun jelas, rasanya sangat berbeda ketika kita melakukannya bersama dan di tempat yang sama.
 Tertawa, tak lagi di tempat yang sama.
Bercanda, tak lagi di tempat yang sama.
Mengerjakan tugas, tak lagi di tempat yang sama.

Tenang. Semua akan berakhir. Pasti. Karena di setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan? Dan di setiap awal, pasti ada akhirnya.

Tenang, kita pasti bisa seperti dulu lagi. Belajar di tempat yang sama, tertawa di tempat yang sama, bercanda di tempat yang sama, dan mengerjakan tugas bersama juga.

 Do'a ku kali ini,

Lekas pulih bumiku, aku merindukan keramaianmu.

Nostalgiaku terhenti. Pada masa ini. Sekian,

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh🖐🏻



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA BUAH PISANG

  LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA BUAH PISANG     Laporan Praktikum Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Pelajaran Biologi       Disusun Oleh: Nabila Rahil Ainanisa (0033854522)       LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN SMAS UNGGULAN AR-RAHMAN SUKABUMI 2021 LEMBAR PENGESAHAN     Laporan Praktikum sebagai Syarat untuk Mengikuti Ujian Sekolah       Menyetujui, Kepala Sekolah SMAS Unggulan Ar-Rahman     Suwandi, S.E     Guru Mata Pelajaran Biologi     Desy Lestari, S.Si KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Isolasi DNA Buah Pisang” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara mengisolasi DNA pada buah pisang

EPILEPSI? Bahaya gak sih??? -Yuk! Cari Tahu Lebih Dalam Mengenai Epilepsi!-

'Ini adalah sebuah Review untuk Memenuhi Penugasan Mata Pelajaran Biologi pada Semester Genap' Name : Nabila Rahil Ainanisa Class : XI IPA 1 Teacher : Desy Lestari, S.Si. (  http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html?m=1  ) School : SMAS Unggulan Ar-Rahman  (  http://sma.ar-rahman.sch.id/  ) Assalamualaikum🤚 Hayo! Jawab dulu salamnya! Hehe. Hello everyone👋 Hai semua👋 pie kabare?~ asek. Di situasi yang seperti sekarang ini, kita pasti memikirkan betapa mengerikannya wabah covid-19 yang telah merajalela di seluruh bagian dunia. Seakan kita terus berlomba-lomba untuk terus memaksimalkan daya tahan tubuh kita, kebersihan kita, dan melindungi seluruh keluarga kita. Semua orang sepertinya terus terpaku pada satu titik, seakan tidak akan ada yang bisa menyerangnya selain corona. Nah, kita sebagai warga Indonesia yang pintar harus selalu 'aware' ya! Dengan segala penyakit yang

PSYCHO(?)

Hello! Welcome to my another biology blog again✨ Untuk kesekian kali, blog ini masih dari guru biologiku, yaitu Ummi Echi ( http://desylestarialamku.blogspot.com/2017/04/blog-post.html ). Dan ini adalah salah satu konten blog yang paling aku minati dan senang untuk dipelajari. Karena bahkan dengan diriku sendiri, aku sering bertanya mengapa beberapa orang terlihat berbeda(?) atau mengapa beberapa orang memiliki kecendrungan lebih tinggi dibanding yang lainnya(?). Even, dari beberapa HOTS yang sering Ummi Echi minta, aku sering menanyakan tentang hal-hal berbau penyimpangan dan tidak normal. Today's blog is kinda lil bit scary, especially for some people who have meet or even deal with them(?) First, I want to tell you the reason. Why should I choose this topic? => In the past, I really like creepy things. I like to read lots of creepypasta or urban legend in wattpad or watch lots of scary videos. But, after I entered high school, I started to be afraid of many things